TUGAS SOSIOLOGI
REMAJA DAN PERMASALAHANNYA + SOLUSI
|
PERMASALAHAN
1. Definisikan apa yang disebut remaja!
2. Masa-masa remaja merupakan fase-fase yang
sering menimbulkan permasalahan karena pada masa remaja ini masih bisa
dikatakan sebagai masa-masa yang labil. Carilah akar-akar permasalahan mengapa
pada masa-masa/ fase ini remaja sering bertindak yang negatif!
PEMBAHASAN
Remaja adalah waktu manusia berumur
belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan
manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan
masa dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun.
Definisi
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode
transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada
usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22
tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat
dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan
karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan
kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan
identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis)
dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Dilihat dari bahasa inggris "teenager",
remaja artinya yakni manusia berusia belasan tahun.Dimana usia tersebut
merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki
peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan. Remaja
juga berasal dari kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi
yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak
termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua. Seperti
yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri
Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa
anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek / fungsi untuk
memasuki masa dewasa.Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan
21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja
adalah: Masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini
anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka
bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak,
tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal senada diungkapkan oleh
Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan
transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,
kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh
para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas
tiga, yaitu :
- Masa remaja awal, 12 - 15 tahun
- Masa remaja pertengahan, 15 – 18 tahun
- Masa remaja akhir, 18 – 21 tahun
Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa
remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja
awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja
akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006:192) Definisi yang dipaparkan oleh Sri
Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan
bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa
dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi
proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
B. Remaja dan Rokok
Di masa modern ini, merokok
merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap
dapat memberikan kenikmatan bagi siperokok, namun dilain pihak dapat
menimbulkan dampak buruk bagi si perokoksendiri maupun orang – orang
disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapatdi dalam rokok memberikan
dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatarbelakangi
seseorang merokok adalah untukmendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk
menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut
tidak melanggar norma( permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal
ini sejalan dengan kegiatanmerokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya
dilakukan didepan orang lain,terutama dilakukan di depan kelompoknya karena
mereka sangat tertarik kepadakelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat
dengan kelompoknya.
Penyebab Remaja Merokok :
1. Pengaruh Orangtua
Salah satu temuan tentang remaja
perokok adalah bahwa anak-anak muda yangberasal dari rumah tangga yang tidak
bahagia, dimana orang tua tidak begitumemperhatikan anak-anaknya dan memberikan
hukuman fisik yang keras lebihmudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak
muda yang berasal darilingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado
dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
2. Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa
semakin banyak remaja merokok makasemakin besar kemungkinan teman-temannya
adalah perokok juga dandemikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua
kemungkinan yang terjadi,pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya
atau bahkan temantemanremaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut
yang akhirnyamereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat
87%mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitupula
dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991)
3. Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena
alasan ingin tahu atau ingin melepaskandiri dari rasa sakit fisik atau jiwa,
membebaskan diri dari kebosanan. Namunsatu sifat kepribadian yang bersifat
prediktif pada pengguna obat-obata(termasuk rokok) ialah konformitas sosial.
Orang yang memiliki skor tinggipada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah
menjadi penggunadibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah
(Atkinson, 1999).
4. Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media massa dan
elektronik yang menampilkan gambaranbahwa perokok adalah lambang kejantanan
atau glamour, membuat remajaseringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti
yang ada dalam iklantersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).
C. Penyimpangan Seks Pada Remaja
Kita telah ketahui bahwa kebebasan
bergaul remaja sangatlah diperlukanagar mereka tidak "kuper" dan
"jomblo" yang biasanya jadi anak mama. "Banyakteman maka banyak
pengetahuan". Namun tidak semua teman kita sejalan denganapa yang kita
inginkan. Mungkin mereka suka hura-hura, suka dengan yangberbau pornografi, dan
tentu saja ada yang bersikap terpuji.benar agar kita tidak terjerumus ke
pergaulan bebas yang menyesatkan.
Masa remaja merupakan suatu masa
yang menjadi bagian dari kehidupanmanusia yang di dalamnya penuh dengan
dinamika. Dinamika kehidupan remajaini akan sangat berpengaruh terhadap
pembentukan diri remaja itu sendiri. Masaremaja dapat dicirikan dengan
banyaknya rasa ingin tahu pada diri seseorangdalam berbagai hal, tidak
terkecuali bidang seks. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, organ
reproduksipunmengalami perkembangan dan pada akhirnya akan mengalami
kematangan.
Kematangan organ reproduksi dan
perkembangan psikologis remaja yang mulaimenyukai lawan jenisnya serta arus
media informasi baik elektronik maupun nonelektronik akan sangat berpengaruh
terhadap perilaku seksual individu remajatersebut. Salah satu masalah yang
sering timbul pada remaja terkait dengan masaawal kematangan organ reproduksi
pada remaja adalah masalah kehamilan yangterjadi pada remaja diluar pernikahan.
Apalagi apabila Kehamilan tersebut terjadipada usia sekolah. Siswi yang
mengalami kehamilan biasanya mendapatkanrespon dari dua pihak.
Pertama yaitu dari pihak sekolah,
biasanya jika terjadikehamilan pada siswi, maka yang sampai saat ini terjadi
adalah sekolahmeresponya dengan sangat buruk dan berujung dengan dikeluarkannya
siswitersebut dari sekolah. Kedua yaitu dari lingkungan di mana siswi tersebut
tinggal,lingkungan akan cenderung mencemooh dan mengucilkan siswi tersebut.
Haltersebut terjadi jika karena masih kuatnya nilai norma kehidupan masyarakat
kita. Kehamilan remaja adalah isu yang saat ini mendapat perhatian pemerintah.
Karena masalah kehamilan remaja tidak hanya membebani remaja sebagaiindividu
dan bayi mereka namun juga mempengaruhi secara luas pada seluruhstrata di
masyarakat dan juga membebani sumber-sumber kesejahteraan.
Namun, alasan-alasannya tidak
sepenuhnya dimengerti. Beberapa sebab kehamilantermasuk rendahnya pengetahuan
tentang keluarga berencana, perbedaan budayayang menempatkan harga diri remaja
di lingkungannya, perasaan remaja akanketidakamanan atau impulsifisitas,
ketergantungan kebutuhan, dan keinginan yangsangat untuk mendapatkan kebebasan.
Selain masalah kehamilan pada remaja masalah yang juga sangatmenggelisahkan
berbagai kalangan dan juga banyak terjadi pada masa remaja adalah banyaknya
remaja yang mengidap HIV/AIDS.
1. Pengertian HIV/AIDS
HIV adalah singkatan dari Human
Immunodeficiency Virus. Merupakan virus penyebab AIDS yang melemahka sistem
kekebalan tubuh. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome
yangmerupakan kumpulan dari beberapa gejala akibat menurunnya sistem
kekebalantubuh yang disebabkan oleh HIV sehingga orang yang telah terinfeksi
HIV mudahdiserang berbagai penyakit yang bisa mengancam hidupnya.
2. Perjalanan Infeksi HIV
HIV menular melalui penggunaan jarum
suntik secara bergantian, jarumsuntik bekas pakai, jarum suntik yang tidak
steril, melakukan hubungan seksberganti – ganti pasangan, atau proses penularan
dari ibu ke bayi melalui proses : hamil, melahirkan, dan menyusui. Setelah
masuk dan menginfeksi manusia selama 2 minggu sampai 6 bulan ( 3 bulan pada 95%
kasus) merupakan masa antara masuknya HIV ke dalam tubuh sampai terbentuknya
antibody (penangkal penyakit) terhadap HIV atau disebut juga HIV Positif. Pada
fase ini HIV sudah dapat ditularkan kepada orang lain walaupun hasil tes masih
negatif. Fase ini disebut fase jendela. Setelah melalaui fase jendela. Selama 3
– 10 tahun setelahterinfeksi HIV, Seseorang yang telah mengidap HIV Positif
tidak akanmenampakkan gejala, tampak sehat, dan dapat beraktifitas seperti
biasa. Baru setelah 1- 2
tahun kemudian mulai timbul infeksi opportunistik ( penyakit lain yang muncul karena sistem kekebalan tubuh menurun).
Obat ARV ( Anti Retro Viral ) yang diminum pada fase ini dapat menekan
pertumbuhan HIV. Akan tetapi,obat ini tidak dapat menghilangkan HIV dari dalam
tubuh.
3. HIV tidak menular melalui
a) Gigitan nyamuk atau serangga lain
b) Keringat, Sentuhan, Pelukan, ataupun
Ciuman
c) Berenang bersama
d) Terpapar batuk atau bersin
e) Berbagi makanan atau menggunakan
alat makan bersama
f) Memakai toilet bergantian
4. Data dan Fakta HIV/AIDS
Dilihat dari jumlah pengidap dan
peningkatan jumlahnya dari waktu kewaktu, maka dewasa ini HIV (Human
Immunodeficiency Virus) dan AIDS(Acquired Immune Deficiency Syndrome) sudah
dapat dianggap sebagai ancamanhidup bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan
laporan Departemen Kesehatansampai Juni 2003 jumlah pengidap HIV/AIDS atau ODHA
(Orang Yang HidupDengan HIV/AIDS) di Indonesia adalah 3.647 orang terdiri dari
pengidap HIV2.559 dan penderita AIDS 1.088 orang. Dari jumlah tersebut,
kelompok usia 15 -19 berjumlah 151 orang (4,14%); 19-24 berjumlah 930 orang
(25,50%). Ini berartibahwa jumlah terbanyak penderita HIV/AIDS adalah remaja
dan orang muda. Dari data tersebut, dilaporkan yang sudah meninggal karena AIDS
secara umumadalah 394 orang (Subdit PMS & AIDS, Ditjen PPM & PL, Depkes
R.I.). Diperkirakan setiap hari ada 8.219 orang di dunia yang meninggal karena
AIDS,sedangkan di kawasan Asia Pacific mencapai angka1.192orang.
Data dan fakta tersebut belum
mencerminkan keadaan yang sebenarnya,melainkan hanya merupakan "puncak
gunung es", artinya, yang kelihatan atau dilaporkan hanya sedikit,
sementara yang tidak kelihatan atau tidak dilaporkanjumlahnya berkali-kali
lipat. Para ahli memperkirakan bahwa jumlah sebenarnyabisa 100 kali lipat.
D. Remaja dan HIV/AIDS
Penularan virus HIV ternyata
menyebar sangat cepat di kalangan remajadan kaum muda. Penularan HIV di
Indonesia terutama terjadi melalui hubunganseksual yang tidak aman, yaitu
sebanyak 2.112(58%) kasus. Dari beberapapenelitian terungkap bahwa semakin lama
semakin banyak remaja di bawah usia18 tahun yang sudah melakukan hubungan seks.
Cara penularan lainnya adalahmelalui jarum suntik (pemakaian jarum suntik
secara bergantian pada pemakai narkoba, yaitu sebesar 815 (22,3%) kasus dan
melalui transfusi darah 4 (0,10%)kasus). FKUl-RSCM melaporkan bahwa lebih dari
75% kasus infeksi HIV dikalangan remaja terjadi di kalangan pengguna narkotika.
Jumlah ini merupakankenaikan menyolok dibanding beberapa tahun yang lalu.
Beberapa penyebab rentannya remaja
terhadap HIV/AIDS adalah:
1. Kurangnya informasi yang benar
mengenai perilaku seks yang aman dan upayapencegahan yang bisa dilakukan oleh
remaja dan kaum muda. Kurangnyainformasi ini disebabkan adanya nilai-nilai agama,
budaya, moralitas dan lainlain,sehingga remaja seringkali tidak memperoleh
informasi maupunpelayanan kesehatan reproduksi yang sesungguhnya dapat membantu
remajaterlindung dari berbagai resiko, termasuk penularan HIV/AIDS.
2. 2. Perubahan fisik dan emosional
pada remaja yang mempengaruhi doronganseksual. Kondisi ini mendorong remaja
untuk mencari tahu dan mencoba-cobasesuatu yang baru, termasuk melakukan
hubungan seks dan penggunaannarkoba.
3. 3. Adanya informasi yang menyuguhkan
kenikmatan hidup yang diperolehmelalui seks, alkohol, narkoba, dan sebagainya
yang disampaikan melaluiberbagai media cetak atau elektronik.
4. Adanya tekanan dari teman sebaya
untuk melakukan hubungan seks, misalnya untuk membuktikan bahwa mereka adalah
jantan.
5. Resiko HIV/AIDS sukar dimengerti
oleh remaja, karena HIV/AIDS mempunyai periode inkubasi yang panjang, gejala
awalnya tidak segera terlihat.
6. Informasi mengenai penularan dan
pencegahan HIV/AIDS rupanya juga belum cukup menyebar di kalangan remaja.
Banyak remaja masih mempunyai pandangan yang salah mengenai HIV/AIDS.
7. Remaja pada umumnya kurang mempunyai
akses ke tempat pelayanankesehatan reproduksi dibanding orang dewasa. Hal
tersebut dibuktikan dengan banyaknya remaja yang terkena HIV/AIDS tidak
menyadari bahwa mereka terinfeksi, kemudian menyebar ke remaja lain, sehingga
sulit dikontrol.
E. Remaja dan Penyalah Gunaan Minuman
Keras dan Narkoba
Berdasarkan data Badan Narkotika
Nasional (BNN),jumlah kasuspenyalahgunaan Narkoba di Indonesia dari tahun 1998
- 2003 adalah 20.301orang, di mana 70% diantaranya berusia antara 15 -19 tahun.
1. Definisi dan Macam – Macam Narkoba
Narkoba (singkatan dari Narkotika,
Psikotropika dan Bahan Adiktifberbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika
dimasukan dalam tubuh manusia,baik secara oral/diminum, dihirup, maupun
disuntikan, dapat mengubah pikiran,suasana hati atau perasaan, dan perilaku
seseorang. Narkoba dapat menimbulkanketergantungan (adiksi ) fisik dan
psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukantanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
Yang termasuk jenis Narkotika adalah
:
a. Tanaman papaver, opium mentah, opium
masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina,
tanaman ganja, dan damar ganja.
b. Garam-garam dan turunan-turunan dari
morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang
mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat,
baik alamiah maupun sintetis bukannarkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan sarafpusat yang menyebabkan perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk
psikotropika antara lain: Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium,
Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital,
Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis
maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang
dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti: Alkohol.
2. Definisi Alkohol
Alkohol adalah zat penekan susuan
syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecilmungkin mempunyai efek stimulasi ringan
Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh
dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama yang populer
: minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus , balo dll.
Minuman beralkohol mempunyai kadar yang berbeda-beda, misalnya bir dan soda
alkohol ( 1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol) dan minuman keras yang
biasadisebut dengan spirit (35 – 55% alkohol). Konsentrasi alkohol dalam darah
dicapai dalam 30 – 90 menitsetelah diminum.
Dari beberapa penelitian alkohol
dapat menyebabkan :
a. Kecelakaan lalu lintas
b. Luka bakar
c. Kasus penganiayaan anak
d. Bunuh diri
e. Kecelakaan kerja
Di Indonesia penjualan minuman
beralkohol di batasi dan yang boleh membeliadalah mereka yang telah berumur 21
tahun Beberapa etnik di Indonesia menggunakan minuman beralkohol pada acara
tertentu dalam jumlah yang sedikit. Mereka juga memproduksi minuman beralkohol
dengan nama yang bermacam ragam misalnya : tuak, minuman cap tikus, ciu dll
Pengaruh Terhadap Tubuh (Fisik dan
Mental) Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa faktor
yaitu :
a. Jenis dan jumlah alkohol yang
dikonsumsi
b. Usia, berat badan, dan jenis kelamin
c. Makanan yang ada di dalam lambung
d. Pengalaman seseorang minum – minuman
beralkohol
e. Situasi dimana orang minum – minuman
beralkohol
1) Pengaruh jangka pendek
Walaupun pengaruh terhadap individu
berbeda – beda, terdapat hubungan antarakonsentrasi alkohol di dalam darah
(Blood Alkohol Concentration – BAC) danefeknya. Euphoria ringan dan stimulasi
terhadap perilaku lebih aktif seiringdengan meningkatnya konsentrasi alkohol di
dalam darah. Sayangnya orangbanyak beranggapan bahwa penampilan mereka menjadi
lebih baik dan merekamengabaikan efek buruknya.\
2) Resiko intoksikasi (”mabuk”)
Gejala intoksikasi alkohol yang paling
umum adalah ”mabuk”, ”teler” sehinggadapat menyebabkan cedera dan kematian.
Penurunan kesadaran seperti komadapat terjadi pada keracunan alkohol yang berat
demikian juga henti nafas dankematian. Selain kematian, efek jangka pendek
alkohol dapat menyebabkan hilangnyproduktifitas kerja (misalnya ”teler,
kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan,alkohol dapat menyebabkan perilaku
kriminal. 70 % dari narapidanamenggunakan alkohol sebelum melakukan tindak
kekerasan dan lebih dari 40 %kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh
alkohol
3) Pengaruh Jangka Panjang
Mengkonsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang
dapat menyebabkan :
a) Kerusakan jantung
b) Tekanan Darah Tinggi
c) Stroke
d) Kerusakan hati
e) Kanker saluran pencernaan
f) Gangguan pencernaan lainnya
(misalnya tukak lambung)
g) Impotensi dan berkurangnya kesuburan
h) Meningkatnya resiko terkena kanker
payudara
i) Kesulitan tidur
j) Kerusakan
otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan
k) Sulit dalam mengingat dan
berkonsentrasi
Sebagai tambahan terhadap masalah kesehatan, alkohol
juga berdampak terhadap hubungan sesama, finansial, pekerjaan, dan juga
menimbulkan masalah hukum
4) Pengaruh alkohol pada perilaku
a) Perasaan segar (well –being) Sampai
dengan 0.50 g%
b) Banyak bicara
c) Santai
d) Lebih percaya diri
e) Risiko rendah 0.05 – 0.08 g %
f) Banyak bicara
g) Bertindak dan lebih merasapercaya
diri
h) Berkurangnya kemampuanuntuk berfikir
dan bergerak
i) Berkurangnya
rasa malu
j) Risikosedang
0.08 – 0.15 g %
k) Bicara cadel
l) Berkurangnya
keseimbangandan koordinasi tubuh
m) Refleks menjadi lambat
n) Penglihatan kabur
o) Emosi yang labil
p) Mual, muntah - muntah
q) Risiko tinggi 0.15 – 0.30 g %
r) Tidak dapat berjalan tanpa bantuan
s) Apatis, mengantuk
t) Kesulitan bernafas
u) Tidak dapat mengingat beberapa
kejadian
v) Tidak dapat mengendalikan buang air
kecil
w) Kemungkinan kehilangan kesadaran
x) Koma
y) Kematian
z) Kematian > 0.3 g %
5) Toleransi dan Ketergantungan
Pengguna alkohol yang terus menerus
dapat mengalami toleransi danketergantungan. Toleransi adalah peningkatan
penggunaan alkohol dari jumlahyang kecil menjadi lebih besar untuk mendapatkan
pengaruh yang sama. Sedangkan ketergantungan adalah keadaan dimana alkohol
menjadi bagian yangpenting dalam kehidupannya, banyak waktu yang terbuang
karena memikirkan (cara mendapatkan, mengkonsumsi dan bagaimana cara berhenti).
Penggunaalkohol akan mengalami kesulitan bagaimana cara menghentikan
ataumengendalikan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
6) Gejala Putus Alkohol
Seseorang yang mengalami
ketergantungan secara fisik terhadap alkohol akanmengalami gejala putus alkohol
apabila menghentikan atau mengurangipenggunaannya. Gejala biasanya terjadi
mulai 6 – 24 jam setelah minum yangterakhir. Gejala ini dapat berlangsung
selama 5 hari, diantaranya adalah :
a) Gemetar
b) Mual
c) Cemas
d) Depresi
e) Berkeringat yang banyak
f) Nyeri kepala
g) Sulit tidur (berlangsung beberapa
minggu)
Gejala putus alkohol sangat
berbahaya. Orang yang minum lebih dari 8 standarminum perhari dianjurkan untuk
berkonsultasi ke dokter (sebelum memutuskanuntuk berhenti minum) untuk
mendapatkan terapi medis guna mencegah komplikasi.
Sedangkan berdasarkan efeknya,
narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Depresan,
yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangiaktifitas fungsional
tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisamembuat pemakai tidur dan tak
sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisamengakibatkan kematian. Jenis narkoba
depresan antara lain opioda, danberbagai turunannya seperti morphin dan heroin.
Contoh yang populersekarang adalah Putaw.
2. Stimulan,
merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan sertakesadaran. Jenis
stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yangsekarang sering dipakai adalah
Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen,
efek utamanya adalah mengubah daya persepsi ataumengakibatkan halusinasi.
Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan
psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium
seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.
7) Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba
sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagai
alasan – mulai dari keinginan untuk dicoba – coba, ikut trend/gaya, lambing
status social, ingin melupakan persoalan dll , maka narkoba kemudian
disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjutakan menyebabkan
ketergantungan atau dependensi yang disebut juga dengankecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya
sebagai berikut:
a) coba-coba
b) senang-senang
c) menggunakan pada saat atau keadaan
tertentu
d) penyalahgunaan
e) ketergantungan.
8) Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus
menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan
ketergantungan. Kecanduan inilah yangakan mengakibatkan gangguan fisik dan
psikologis, karena terjadinya kerusakanpada sistem syaraf pusat (SSP) dan
organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada
seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian
pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba
dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
1. Dampak Fisik:
i.
Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti:
kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
ii.
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
(kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
iii.
Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan
(abses), alergi, eksim
iv.
Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan
fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
v.
Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah,
murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
vi.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan
padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen,
progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
vii.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja
perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan
menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
viii.
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya
pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit
seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
ix.
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika
terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk
menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
2. Dampak Psikis:
i.
Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
ii.
Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh
curiga
iii.
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
iv.
Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
v.
Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan
bunuh diri
3. Dampak Sosiai:
i.
Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan
oleh lingkungan
ii.
Merepotkan dan menjadi beban keluarga
iii.
Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial
berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar
biasa (sakaw) bila terjadi putus obat(tidak mengkonsumsi obat pada waktunya)
dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa
gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala
sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah,
manipulatif, dll.
9) Bahaya Narkoba Bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase
perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang
dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut
di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena
narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan
untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang
besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu
bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data
menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok
usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi
bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di
kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum
suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak
akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama
dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
F. Menangani Masalah Yang Terjadi Pada
Remaja
Selain ketiga masalah psikososial
yang sering terjadi pada remaja sepertiyang disebutkan dan dibahas diatas
terdapat pula masalah masalah lain pada Remaja seperti tawuran, kenakalan
remaja, kecemasan, menarik diri, kesulitan belajar, depresi dll.
Semua masalah tersebut perlu
mendapat perhatian dari berbagai pihak mengingat remaja merupakan calon penerus
generasi bangsa. Ditangan remaja lah masa depan bangsa ini digantungkan.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mencegah semakin
meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara lain :
1. Peran
Orangtua :
a) Menanamkan pola asuh yang baik pada
anak sejak prenatal dan balita
b) Membekali anak dengan dasar moral
dan agama
c) Mengerti komunikasi yang baik dan
efektif antara orangtua – anak
d) Menjalin kerjasama yang baik dengan
guru
e) Menjai tokoh panutan bagi anak baik
dalam perilaku maupun dalam hal menjaga lingkungan yang sehat
f) Menerapkan disiplin yang konsisten
pada anak
g) Hindarkan anak dari NAPZA
2. Peran Guru :
a) Bersahabat dengan siswa
b) Menciptakan kondisi sekolah yang
nyaman
c) Memberikan keleluasaan siswa untuk
mengekspresikan diri pada kegiatan ekstrakurikuler
d) Menyediakan sarana dan prasarana
bermain dan olahraga
e) Meningkatkan peran dan pemberdayaan
guru BP
f) Meningkatkan disiplin sekolah dan
sangsi yang tegas
g) Meningkatkan kerjasama dengan
orangtua, sesama guru dan sekolah lain
h) Meningkatkan keamanan terpadu
sekolah bekerjasama dengan Polsek setempat
i) Mewaspadai
adanya provokator
j) Mengadakan
kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah
k) Menciptakan kondisi sekolah yang
memungkinkan anak berkembang secara sehat dalah hal fisik, mental, spiritual
dan sosial
l) Meningkatkan
deteksi dini penyalahgunaan NAPZA
3. Peran
Pemerintah dan masyarakat :
a) Menghidupkan kembali kurikulum budi
pekerti
b) Menyediakan sarana/prasarana yang
dapat menampung agresifitas anak melalui olahraga dan bermain
c) Menegakkan hukum, sangsi dan
disiplin yang tegas
d) Memberikan keteladanan
e) Menanggulangi NAPZA, dengan
menerapkan peraturan dan hukumnya secara tegas
f) Lokasi sekolah dijauhkan dari pusat
perbelanjaan dan pusat hiburan
4. Peran Media
:
a) Sajikan tayangan atau berita tanpa
kekerasan (jam tayang sesaui usia)
b) Sampaikan berita dengan kalimat
benar dan tepat (tidak provokatif)
c) Adanya rubrik khusus dalam media
masa (cetak, elektronik) yang bebas biaya khusus untuk remaja
Comments
Post a Comment