Skip to main content

CONTOH ANALISIS SWOT PADA DIRI SENDIRI



ANALISIS SWOT PADA DIRI SENDIRI
 
Analisis SWOT merupakan salah satu analisis tentang factor internal dan eksternal pada saat ini secara deskriftif agar dapat menghadapi semua tantangan dan ancaman di masa yang akan datang serta dapat mempersiapkan diri untuk menyesuaikan perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi pencapaian harapan dan keinginan. SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities dan Treat.

1.      Strengths
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang, organisasi, atau sebuah program saat ini yang bisa berpengaruh positif di masa yang akan datang.
Contoh strengths :
1)      Dalam pelajaran dapan menyerap apa yang dijelaskan oleh guru atau dosen. Bila masih terdapat kesulitan, biasanya saya akan mempelajarinya kembali setelah pelajaran selesai dan berlatih mengerjakan soal agar saya benar-benar menguasainya.
2)      Mampu fokus dalam sesuatu hal yang ingin dicapai. Misalnya ketika sedang pelajaran saya akan fokus terhadap guru yang sedang menjelaskan didepan dan akan mengabaikan orang lain yang berusaha mengganggu saya, supaya saya bisa memahami apa yang diajarkan.
3)     Mampu mengendalikan emosi terhadap suatu masalah.
4)     Mampu mengenal orang baru dan ramah terhadap orang baru dikenal
5)     Mampu berkata jujur, karena dalam agama diajarkan bahwa kita harus jujur dan tidak boleh berbohong. Berbohong menjadi salah satu penyebab siksa kubur.
6)     Giat dalam segala sesuatu. Saya percaya jika saya giat dalam menekuni sesuatu hal, maka hasilnya akan sesuai dengan ekspektasi, atau bahkan lebih.
7)     Mudah bersosialisasi atau hubungan baik dengan teman. Karena saya sangat senang berteman dengan banyak orang.
8)     Berkomitmen pada ucapan. Komitmen sangat penting untuk kesuksesan kita di masa mendatang.
9)     Telaten atau pantang menyerah jika terjadi kesulitan atau menghadapi kegagalan, dan menjadikannya motivasi dan mencari hikmah dibaliknya untuk bisa memperbaiki diri.


2.     Weaknesses
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki oleh seseorang, organisasi, atau sebuah program saat ini yang bisa berpengaruh negative di masa yang akan datang.
            Contoh Weaknesses :
1)      Malu saat berbicara didepan umum dan orang yang baru dikenal. Karena saya orangnya pemalu.
2)      Sering merasa minder dan merasa tidak pandai. Karena bagi saya orang lain selalu bisa lebih baik daripada saya dan itu membuat diri saya selalu merasa minder.
3)     Keras kepala, terkadang tidak mau mendengar apa yang dikatakan orang lain yang bertentangan dengan saya. Ini terjadi ketika menurut saya pendapat orang lain tidak berdasar dan melenceng dengan topik yang sedang dibicarakan.
4)     Sering menyela perkataan orang lain tanpa sadar. Ini adalah sesuatu yang terburuk dari diri saya. Saya sering menyela perkataan orang lain karena saya orangnya sangat penasaran dengan sesuatu dan ketika saya bertanya harus segera mendapatkan jawaban. Dan hal ini sangatlah tidak sopan dan terkesan tidak menghargai orang lain.

5)     Cepat marah, tetapi masih bisa mengontrol emosi. Karena di dalam agama diajarkan untuk selalu bersabar, maka saya berusaha mengontrol emosi agar amarah saya tidak meledak dan malah membuat kacau.
6)     Pelupa dan ceroboh. Walaupun saya mudah mengingat suatu hal, saya juga pelupa. Saya sangat pelupa dalam hal menaruh barang dan menghafal nama orang. Dan saya sering ceroboh karena terlalu gugup atau terlalu santai menghadapi sesuatu yang menurut saya mudah, padahal sebenarnya butuh ketelitian.
7)     Mudah panik. Didalam situasi yang genting, saya tidak mudah tenang karena saya selalu ingin semuanya berjalan baik-baik saja, padahal ketika saya panik saya justru tidak dapat menyelesaikannya.

8)     Terkadang sering menyepelekkan hal hal yang kecil. Karena saya sering berpikir bahwa kita hanya perlu fokus pada hal utama saja.
9)     Kurang dalam kegiatan organisasi. Saya tidak terlalu bagus dalam berorganisasi, karena di waktu SMA saya pernah mengikuti organisasi dan ketika pelaksanaannya, saya pernah mengalami kecelakaan karena terlalu lelah melakukan ini itu sampai malam hari. Dan hal itu membuat saya takut untuk ikut organisasi lagi. Padahal itu memang sudah takdirnya di hari itu saya mendapat halangan.
10)  Kurang percaya diri dalam menghadapi apapun. Karena saya selalu memikirkan apa perkataan dan pandangan orang lain terhadap diri saya. Walaupun hanya sedang berjalan, saya selalu merasa tidak percaya diri karena merasa seperti selalu dinilai orang lain, padahal sebenarnya tidak.

3.     Opportunities
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan di luar diri pribadi, organisasi, atau sebuah program dan memberikan peluang berkembang dimasa depan.
            Contoh opportunities :
1)      Dengan kejujuran, saya bisa bekerja dengan baik dan segala sesuatu berjalan dengan baik karna kejujuran
2)      Ramah terhadap orang baru, menjadikan banyak teman sehingga banyak peluang untuk prospek kedepannya
3)     kepercayaan diri yang baik sehingga rasa malu tersebut bida hilang
4)     Bekerja keras terhadap sesuatu yang ingin dicapai
5)     Menjadikan komunitas yang diikuti sebagai ladang kegiatan sosial dan usaha
6)     Dengan giat belajar, insyaallah mampu mendapat IP tinggi
7)     Bisa mencapai cumlaude karna giat belajar

4.    Treaths
Adalah situasi yang merupakan ancaman atau hambatan yang datang dari luar diri pribadi, organisasi, atau sebuah program dan dapat mengancam eksistensi dimasa depan.
Contoh treaths :
1)      Sering membatalkan janji yang telah saya buat sendiri karena sering asal membuat janji tanpa memperhatikan apakah saya punya agenda lain yang lebih penting.
2)      Suka meremehkan hal-hal kecil padahal hal yang diremehkan itu terkadang penting dan menjadi hal yang besar
3)     Kurang menguasai bahasa asing.
4)     Keras kepala
5)     Cepat marah
6)     Terkadang terlalu pesimis
7)     Minder
8)     Terkadang malas
9)     Kurang percaya diri
10)  Untuk mencapai sesuatu, harus ada penyemangat. Misalnya jika saya berhasil mendapatkan IP cumlaude, maka orangtua harus membelikan saya I-Phone versi terbaru.


Ini adalah salah satu penugasan saya ketika ospek. Jadi ini murni sifat saya semua hehe :D diambil yang positifnya aja, yang negatif jangan...


Comments

  1. terima kasih infonya https://adzinhanif.wordpress.com/

    ReplyDelete
  2. Terima kasih infonyaπŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ™πŸ»πŸ™πŸ», jangan lupa kunjungi ppns.ac.id dan aswinmahirppns.wordpress.com'

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SOAL PPH TENTANG OBJEK PAJAK (BENAR SALAH DAN PILIHAN GANDA)

SOAL BENAR SALAH 1.        Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima/ diperoleh WP yang berasal dari dalam negeri yang dapat dipakai untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan nama dalam bentuk apapun. SALAH Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima/ diperoleh WP yang berasal dari dalam negeri yang dapat dipakai untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan nama dalam bentuk apapun. Penghasilan tidak hanya yang berasal dari dalam negeri saja, tapi juga dari luar negeri 2.        Harta hibah yang diterima keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat dikenai PPh Final. SALAH Harta hibah yang diterima keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat tidak termasuk objek pajak penghasilan, jadi tidak dikenakan pajak. 3.       Iuran pensiun dibayar pemberi kerja termasuk bukan objek pajak. BENAR 4.       Bagi badan yang memiliki kepemilikan saham paling rendah

CIVIL LAW : PENGERTIAN, KARAKTERISTIK, SUMBER HUKUM, NEGARA YANG MENERAPKAN

CIVIL LAW (HUKUM SIPIL) a.         Pengertian civil law Hukum sipil adalah sistem hukum yang diilhami dari hukum Romawi dengan ciri ditulis dalam suatu kumpulan, di kodifikasi , dan tidak dibuat oleh hakim. [1] Secara konseptual, sistem ini merupakan sekumpulan gagasan dan sistem hukum yang berasal dari Codex Yustinianus , namun juga banyak dipengaruhi oleh hukum Jermanik Awal , gereja , feudal, praktik lokal, [2] serta kecenderungan doktrinal seperti hukum kodrat , kodifikasi , dan positivisme hukum . Hukum sipil bersifat abstrak. Asas-asas umum dirumuskan, dan perbedaan antara hukum substantif dengan prosedural ditekankan. [3] Dalam sistem ini legislasi dipandang sebagai sumber hukum utama, dan sistem pengadilannya biasanya tidak terikat dengan pendahulu ( stare decisis ) dan terdiri dari petugas-petugas yudisial terlatih dengan kekuasaan penafsiran hukum yang terbatas. Prinsip hukum sipil adalah menyediakan kumpulan hukum yang tertulis dan dapat diakses kepada